PENDAPATAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
GNP adalah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh satu negara selama satu periode
tertentu, biasanya satu tahun. Terdapat 3 pendekatan dalam mengukur besarnya
GNP, yakni dihitung berdasarkan (Nopirin, 2000) :
1.
Pengeluaran
untuk membeli barang dan jasa
2.
Nilai
barang dan jasa akhir
3.
Dari
pasar faktor produksi dengan menjumlahkan penerimaan yang diterima oleh pemilik
faktor produksi ( upah + bunga + sewa +
keuntungan )
A.
Keberatan
Terhadap Penggunaan GNP
Penggunaan
GNP untuk mengukur pendapatan nasional, kurang dapat menggambarkan tingkat
kesejahteraan suatu bangsa. Berikut beberapa alasan mengapa GNP kurang dapat
digunakan untuk mengukur kesejahteraan suatu bangsa :
a.
Umumnya
hanya produk yang masuk pasar yang dihitung dalam GNP. Produk yang dihasilkan
dan dikonsumsi sendiri, tidak tercakup dalam GNP.
b.
GNP
juga tidak menghitung nilai waktu istirahat (leisure time), padahal ini sangat besar pengaruhnya dalam
kesejahteraan.
c.
Kejadian
buruk seperti bencana alam tidak dihitung dalam GNP, padahal kejadian tersebut
jelas mengurangi kesejahteraan.
d.
Masalah
polusi juga sering tidak dihitung dalam GNP. Banyak sekali pabrik-pabrik yang
dalam kegiatan produksinya menghasilkan polusi air maupun udara. Ini jelas akan
merusak lingkungan. Banyak warga disekitar pabrik akan sakit, sehingga itu
berarti membuat kurangnya kesejahteraan masyarakat.
Dari
empat contoh di atas cukup jelas bahwa GNP sesungguhnya sulit digunakan untuk
mengukur pendapatan nasional yang sekaligus dapat menggambarkan tingkat
kesejahteraan suatu bangsa (Nopirin, 2000)
B.
GNP Dalam
Perspektif Islam
Satu hal yang
membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah penggunaan
parameter falah. Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan yang
sebenar-benarnya, dimana komponen-komponen rohaniah masuk ke dalam pengertian
falah ini. Al- Falah dalam pengertian islam mengacu kepada konsep islam tentang
manusia itu sendiri. Dalam islam, esensi manusia ada pada rohaniahnya. Karena
itu, seluruh kegiatan duniawi termasuk dalam aspek ekonomi diarahkan tidak saja
untuk memenuhi tuntutan fisik jasadiyah melainkan juga memenuhi kebutuhan
rohani dimana roh merupakan esensi manusia (Mannan, 1984).
Konsep ekonomi
kapitalis yang hanya mengukur kesejahteraan berdasarkan angka GNP, jelas akan
mengabaikan aspek rohani umat manusia. Pola dan proses pembangunan ekonomi
diarahkan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Ini akan
mengarahkan manusia pada konsumsi fisik yang cenderung hedonis sehingga
menghasilkan produk-produk yang dilempar ke pasaran tanpa mempertimbangkan
dampak negatifnya bagi aspek kehidupan lain.
Cara berfikir
semacam ini akan membawa umat manusia kedalam situasi berlakunya hukum rimba,
yakni siapa yang kuat dialah yang akan
menang (survival of the fittest).
Maka dari itu, selain harus memasukkan unsur falah dalam menganalisis
kesejahteraan, penghitungan pendapatan nasional berdasarkan islam juga harus
mampu mengenali bagaimana interaksi instrumen-instrumen wakaf, zakat, dan
sedekah dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Ekonomi islam
harus mampu menyediakan suatu cara untuk mengukur kesejahteraan ekonomi dan
kesejahteraan sosial berdasarkan sistem moral dan sosial islam (Mannan, 1984).
Setidaknya ada 4 hal yang semestinya bisa diukur dengan pendekatan pendapatan
nasional berdasarkan ekonomi islam, sehingga tingkat kesejahteraan bisa dilihat
secara lebih jernih dan tidak bias.
Empat hal
tersebut adalah :
1.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga
Kendati GNP
dikatakan dapat mengukur kinerja kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar, GNP
tidak dapat menjelaskan komposisi dan distribusi nyata dari output perkapita.
GNP tidak mapu mendeteksi kegiatan produksi yang tidak ditransaksikan di pasar.
Itu artinya, kegiatan produktif keluarga yang langsung dikonsumsi dan tidak
memasuki pasar tidak tercatat di dalam GNP. Padahal kegiatan ini sangat
mempengaruhi kesejahteraan individu. Di dalam penghitungan GNP konvensional,
produksi barang-barang mewah memiliki bobot yang sama dengan produksi
barang-barang kebutuhan pokok (Mannan, 1984). Maka untuk lebih mendekatkan pada
ukuran kesejahteraan, ekonomi islam menyarankan agar produksi kebutuhan pokok
memiliki bobot yang lebih berat dibanding produksi barang-barang mewah.
2.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur produksi di sektor pedesaan
Sangatlah disadari
bahwa tidaklah mudah mengukur secara akurat produksi komoditas subsisten, namun
bagaimana pun juga perlu satu kesepakatan untuk memasukkan angka produksi
komoditas yang dikelola sevara subsiten ke dalam penghitungan GNP. Subsisten
ini, khususnya pangan, sangatlah penting di negara-negara muslim yang baru
dalam beberapa dekade ini masuk dalam percaturan perekonomian dunia. Untuk
mengetahui tingkat produksi komoditas subsisten ini, harus diketahui terlebih
dahulu tingkat harga yang digunakan. Ketidakmampuan mendeteksi secara akurat
pendapatan dari sektor subsisten ini,
jelas satu kelemahan yang harus segera diatasi, karena di sektor inilah
bergantung nafkah rakyat dalam jumlah besar dan disinilah inti masalah dari
distribusi pendapatan.
3.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur kesejahteraan ekonomi islam
Adalah sangat
penting untuk mengekspresikan kebutuhan efektif atau kebutuhan dasar akan
barang dan jasa sebagai presentase total konsumsi. Sungguh menarik untuk
mengkaji apa yang dilakukan Prof. William Nordhans dan James Tobin dengan Measure for Economic Welfare (MEW),
dalam konteks ekonomi barat. Kalau GNP mengukur hasil, maka MEW merupakan
ukuran dari konsumsi rumah tangga yang memberi kontribusi kepada kesejahteraan
manusia. Perkiraan MEW didasarkan kepada asumsi bahwa kesejahteraan rumah
tangga merupakan ujung akhir dari seluruh kegiatan ekonomi sesungguhnya bergantung
pada tingkat konsumsinya. Meski MEW ini diukur dalam konteks barat, konsep ini
sebenarnya menyediakan petunjuk-petunjuk yang berharga untuk memperkirakan
level kebutuhan hidup minimum secara islami.
4.
Penghitungan
pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial islami melalui
pendugaan nilai santunan antarsaudara dan sedekah
Adalah penting
untuk menentukan sifat alami dan tingkatan dari amal sedekah antarsaudara.
Melalui peningkatan pencatatan dan sektor tambahan dan jenis tambahan dari
aktifitas ini dapat dikaji untuk pengambilan keputusan. Dibanding amal sedekah
yang sering dikeluarkan umat Islam kepada mereka yang kurang beruntung,
sesungguhnya lebih mudah mengestimasi zakat, satu kewajiban pembayaran transfer
yang paling penting di negara muslim. Kini sedang diupayakan mengukur
pendapatan dari zakat sebagai persentase dari GNP. Pengukuran ini akan sangat
bermanfaat sebagai variabel kebijakan di dalam pengambilan keputusan dibidang
sosial dan ekonomi, sebagai bagian dari rancangan untuk mengentaskan
kemiskinan. Pendayagunaan peran zakat untuk mengatasi masalah kemiskinan di
negara-negara muslim kini tengah menjadi agenda negara-negara tersebut.
C.
Peranan Sektor
Publik Dalam Perekonomian
Kewajiban merealisasiakn falah, pada dasarnya merupakan tugas seluruh
ekonomic agen, termasuk pemerintah dan masyarakat. Terdapat banyak aktivitas
ekonomi yang tidak dapat diselengarakan dengan baik oleh pasar, sehingga
mengharuskan adanya peran aktif dari pemerintah dan masyarakat. Disamping
pemerintah, masyarakat harus berperan langsung. Terdapat fenomena market
failure, goverment failur, dan, citizen failur, yaitu kegagalan sektor-sektor
ini dalam mencapai solusi optimum bagi permasalahan ekonomi. Oleh karena itu,
tidak mungkin untuk merealisasikan falah hanya dengan bertumpu pada salah satu
sektor. Pasar, pemerintah, dan masyarakat harus bergerak dan bekerja bersama
(ta’awun) dalam menyelenggarakan aktifitas ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
umat.
Pasar pada hakikatnya adalah wahana untuk mengekspersikan kebebasan
individu dalam berniaga, yang tentu saja lebih didorong dalam motif-motif
mencari individual. Oleh karena itu, aktifitas-aktifitas perekonomian yang
bersifat kolektif/publik dan atau aktifitas tidak bermotif keuntungan material
tidak bisa diselenggarakan oleh pasar terdapat fenomena yang disebut sebagai
kegagalan pasar dimana mekanisme kerja pasar memang tidak dapat (gagal) untuk
menyelesaikan beberapa permasalahan penting dalam perekonomian.
Pemerintah dan masyarakat pada dasarnya adalah dua institusi yang
memiki fungsi dasar sama, yaitu untuk merealisasikan segala kewajiban kolektif
atau kewajiban publik dalam mewujudkan falah.
D.
Peran Pemerintah
dalam Perekonomian
Pemerintah memiliki tugas penting dalam mewujudkan tujuan ekonomi
islam secara keseluruhan. Sebagaimana telah diketahui, tujuan ekonomi islam
adalah mencapai falah yang
direalisasikan melalui optimasi maslahah. Oleh karena itu, sebagai pengemban
amanah dari Allah dan masyarakat, maka secara umum tujuan peran pemerintah
adalah mencipatakan kemaslahahan bagi seluruh masyarakat. Menurut Al-Mawardi
tugas dari pemerintah adalah untuk melanjutkan fungsi-fungsi kenabian dalam
menjaga agama Islam dan mengatur urusan duniawi. Sementara menurut Ibn Khaldun
eksistensi pemerintah adalah untuk memastikan agar setiap orang dapat memenuhi
tujuan syariat baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Teks Al-Qur’an dan Sunnah secara eksplisit dan implisit telah
menyebutkan beberapa peran yang harus dilakukan pemerintah, baik yang dilakukan
melalui pasar maupun bukan pasar. Peran-peran tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.
Manajemen kekayaan publik dalam rangka memaksimumkan kepentingan publik
2.
Pemenuhan segala persyaratan untuk membangun negara secara efektif
dapat melindungi masyarakat dan kepentingan budaya, ekonomi, religius, dan
politik.
3.
Menggali pemasukkan untuk membiayai adminstrasi publik dan tugas-tugas
pemerintah.
4.
Menjamin para individu agar dapat meningkatkan efisiensi dan derajat
kekayaan dan kesejahteraannya.
5.
Menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi, khususnya dalam distribusi dan
redistribusi kekayaan/pendapatan.
6.
Melindungi lingkungan ekonomi agar tetap sesuai dengan niali dan prisip
Islam.
E.
Peran Masyarakat
Dalam Perekonomian
1)
Peran Masyarakat Pada Masa Islam Klasik
Sejarah masyarakat Islam klasik telah memberikan potret yang indah
tentang peranan masyarakat dalam perekonomian. Masyarakat memiliki peranan yang
amat besar, baik dalam penyediaan barang maupun jasa, selama periode Rasulullah
Saw, maupun Khulafaurrasyidin. Masjid yang pertama kali dibangun umat Islam di
Madinah dibangun dengan dana dan tenaga masyarakat (Muhajirin dan Anshar),
demikian juga fasilitas publik lainnya. Berbagai bentuk sumbangan masyarakat
misalnya, infak, shadaqoh. Zakat, dan wakaf merupakan sumber pemasukan yang
signifikan bagi negara. Hal seperti ini terus berlangsung pada masa
Khulafaurrasyidin dan sesudahnya, meskipun pemerintah (melalui baitul mal) juga
memiliki peranan yang penting.
2)
Rasionalitas Peranan Masyarakat
Pentingnya peran masyarakat dalam perekonomian adalah sama dengan
sektor lainnya, yaitu pasar dan pemerintah. Beberapa dasar pemikiran peranan
masyarakat ini yaitu sebagai berikut:
a.
Konsekuensi Fardhu Kifayah
fardhu kifayah merupakan suatu kewajiban yang ditujukan kepada
masyarakat dimana jika kewajiban ini dilanggar, maka seluruh masyarakat akan
menanggung dosa, sementara jika telah dilaksanakan (bahkan hanya oleh satu
orang pun) maka seluruh masyarakat akan terbebas dari kewajiban tersebut.
Meskipun pemerintah terkadang dapat berperan lebih efektif dibandingkan
masyarakat secara langsung, tetapi masyarakat terlepas dari tanggung jawab ini.
b.
Adanya Hak Milik Publik
Peranan masyarakat juga muncul karena adanya konsep hak milik publik
dalam ekonomi Islam, seperti waqaf. Kekayaan waqaf adalah kekayaan masyarakat
secara keseluruhan dan berlaku sepanjang masa, karenanya waqaf merupakan
hak milik masyarakat yang tidak tergantung kepada pemerintah yang berkuasa.
c.
Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar tidak cukup hanya diselesaikan dengan peran pemerintah,
sebab pemerintah juga memiliki kegagalan. Pasar bekerja dengan mekanisme
permintaan dan penawaran di mana mensertakan suatu komoditas yang dapat
diperdagangkan (tradeble). Komoditas seperti ini harus memiliki suatu harga
(priceble), sedangkan untuk memiliki komoditas seperti ini otomatis harus bisa
diukur.
d.
Kegagalan Pemerintah
·
Pemerintah sering kali tidak berhasil mengidentifikasikan dengan tepat
kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya, sehingga formulasi kebijakannya juga
tidak tepat.
·
Pemerintah juga sering kali memiliki banyak masalah struktural yang
dapat menghambat efektifitas dan efisiensi kebijakan, misalnya masalah
birokrasi dan politik.
·
Keterlibatan pemerintah sering kali menimbulkan pengaturan yang
berlebihan terhadap aktivitas perekonomian, sehinggga justru menghambat
mekanisme pasar dan peran masyarakat secara langsung.
3)
Ruang Lingkup Dan Instrumen Peranan Masayarakat
Peranan masyarakat dalam perekonomian meiliki lingkup yang luas.
Aktivitas ini mencakup berbagai hal yang secara langsung berkaitan dengan
kegiatan perekonomian maupun hal lain yang secara tidak langsung menjadikan
kegiatan perekonomian lebih baik.
Peran
masyarakat dalam perekonomian mencakup hal-hal berikut:
a)
Menjaga kebutuhan ekonomi keluarga
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, diluar sistem ekonomi pertukaran dalam pasar maupun
pemerintah. Ajaran Islam mewajibkan kepala keluarga untuk bertanggung jawab
atas nafkah seluruh keluarga serta mengatur hak dan kewajiban seluruh anggota
keluarga serta mengatur hak dan kewajiban seluruh keluarga, sehingga tercipta
suatu keluarga harmonis. Keluarga juga memiliki kewajiban untuk turut menjaga
kesejahteraan famili dan tetangga dilingkungannya.
b)
Mengelola ZIS
Zakat, infaq, sedekah (ZIS) memiliki peranan penting dalam penyediaan
barang dan ajsa, baik barang publik maupun barang privat. Adanya ZIS telah menyediakan
dana yang murah bagi pembiayaan berbagai kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Islam telah mengatur kewajiban zakat dan sasaran pemanfaatannya secara pasti,
karena zakat memiliki dampak ekonomi yang lebih pasti pula. Sementara itu tidak
terdapat pengaturan yang detail tentang infaq dan sedekah, sehingga lebih
fleksibel dalam pengelolaanya. Dalam realitas, banyak kegiatan dan fasilitas
ekonomi yang disediakan dengan menggunakan pembiayaan dari infak dan sedekah
ini. Penyediaan fasilitas publik, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan
masyarakat banyak dibiayai dari dana ini.
c)
Menyediakan Pelayanan Sosial
Penyediaan layanan-layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
seperti pendidikan umum dan keagamaan, advokasi dan perlindungan lingkungan
hidup, pelayanan kesehatan, peningkatan keahlian dan keterampilan, dan berbagai
bentuk layanan jasa lainnya, banyak dilakukan oleh masyarakat sendiri.
Jasa-jasa yang disediakan oleh pasar atau akan lebih murah jika dilakukan oleh masyarakat.
Beberapa kebutuhan masyarakat, misalnya pendidikan keagamaan atau advokasi
perlindungan lingkungan hidup, tidak dapat disediakan oleh pasar karena secara
natural memang tidak terdapat insentif material bagi pelaku pasar. Penyediaan
berbagai pelayanan sosial oleh masyarakat akan berbiaya lebih murah
dibandingkan jika disediakan oleh pasar atau pemerintah sehingga efektif jika
diorientasikan untuk pelayanan bagi kelompok miskin.
d)
Pengelolaan Waqaf
Waqaf merupakan salah satu sumber daya ekonomi yang telah terbukti
berperan besar dalam perekonomian. Waqaf adalah salah satu bentuk kekayaan yang
secara hukum diberikan kepada publik, meskipun pengelolaannya kemungkinan dapat
dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat sendiri. Pada dasarnya, waqaf dapat
mengambil bentuk kekayaan apa saja sepanjang dapat memberikan keuntungan
ekonomi atau manfaat lainnya bagi masyarakat. Pemanfaatan kekayaan waqaf juga
tidak terbatas pada aktivitas tertentu, tetapi dapat dimanfaatkan utnuk
aktivitas publik dalam bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa Edwin Nasution,
M.Sc., MAEP., Ph. D., et al, Pengenalan Eksklusif : Ekonomi Islam, Jakarta :
Kencana, 2010
FIle Lengkap Makalah Pendapatan Nasional Dalam Ekonomi Islam ada di jurnalmakalah.com
BalasHapus3 steps1.Bet – Make money from online betting.2.The key to success
BalasHapusMake money from online betting. Find a 바카라사이트 free money account. At Bet365, you can choose from a selection of betting markets, so you can 메리트 카지노 주소 place bets at หารายได้เสริม the